Jumat, 24 Januari 2014

Pemanfaatan Tumbuhan Obat Oleh Masyarakat di Sekitar Taman Nasional Meru Betiri



Keberadaan Taman Nasional Meru Betiri sangat besar manfaatnya bagi masyarakat di sekitar kawasan.  Sebagian besar masyarakat lokal yang berada di sekitar kawasan Taman Nasional Meru Betiri mempunyai kemampuan, pengalaman hidup dan kebudayaan yang dikembangkan secara turun-temurun termasuk dalam memanfaatkan tumbuhan obat. Oleh karena itu telah dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan tumbuhan obat oleh masyarakat di  sekitar kawasan Taman Nasional Meru Betiri.  Metode penelitian yang dilakukan dengan cara observasi lapangan dan wawancara semi-structured . Hasil penelitian terinventarisir 157 spesies tumbuhan, 3 spesies hewan, dan 11 bahan mineral yang digunakan sebagai obat tradisional dan 68 jenis penyakit dalam 23 kategori penyakit yang diobati dengan menggunakan obat tradisional oleh masyarakat di sekitar Taman Nasional Meru Betiri. Didapatkan juga 209 resep tradisional yang dimanfaatkan untuk pengobatan. Bahan obat dapat dipakai secara tunggal maupun dibuat ramuan untuk mengobati suatu penyakit tertentu. Dari tabel Use Value kunyit (Curcuma domectica Val) mempunyai persentase tinggi (60%), temulawak (Curcuma xanthorhiza L.)  (51%), daun sirih (Piper betle L.) (48%), Jahe (Zingiber officinale Roscoe) (45%). Berdasarkan Informant Concencus Factor dan Use Value, terdapat 11 spesies tumbuhan untuk mengobati 10 jenis penyakit yang berpotensi untuk dilakukan uji bioaktivitas lebih mendalam. 

Tim peneliti: Iis Nur Asyiah, Sulifah Aprilya H, Pujiastuti, Fitria Ramadhani

Artikel lengkap dan diskusi seputar topik abstrak ini silahkan hubungi Penulis :)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar